Tulisan ini
terinspirasi setelah saya membaca salah satu bab pada komik Doraemon. Bab itu
menceritakan Doraemon yang mengeluarkan sebuah alat yang mampu mengembalikan barang-barang
yang hilang. Nobita pun meminta barang-barangnya yang dulu alias mainannya
ketika ia masih kecil. Lalu keluarlah boneka Daruma yang mengingatkannya pada
sang nenek. Pada saat itu, nobita menangis karena terjatuh. Sang nenek yang
baik hati pun keluar untuk melihat nobita (padahal waktu itu nenek sedang
sakit) dan menggulingkan boneka Daruma tepat disamping Nobita.
“Nah Nobita, Daruma
hebat. Biarpun berkali-kali jatuh, tidak nangis dan berdiri lagi. Kalau Nobita
seperti Daruma, nenek senang sekali. Meskipun jatuh dan jatuh lagi, bisa bangun
sendiri. Jadi anak yang kuat. Nenek jadi tenang.” Kata sang nenek.
Nobita pun terharu “Aku mau jadi Daruma. Aku janji nek” Sesaat setelah
itu, sang nenek pun meninggal dunia.
Daruma
(だるま) adalah boneka sekaligus mainan asal Jepang berbentuk
lonjong dengan bagian dalam yang kosong. Boneka ini tidak memiliki kaki maupun
tangan serta mata yang memiliki bagian dasar yang bundar dan berat, sehingga
memungkinkan boneka ini kembali berdiri tegak dengan bantuan bagian dasar yang
berat itu apabila boneka ini dijatuhkan/dimiringkan ke salah satu sisinya. Boneka
ini bisa dibilang sebagai perwujudan dari Bodhidharma, pendeta agama
Budha pendiri aliran Zen yang berjambang serta mengenakan jubah berwarna merah
yang sedang bermeditasi di depan tembok vihara Shaolin selama 9 tahun lamanya.
七転び八起き(nanakorobi yaoki) adalah salah satu
peribahasa Jepang yang artinya: Tujuh kali jatuh, delapan kali bangun.
Peribahasa ini mengisyaratkan kita agar tetap semangat dan pantang menyerah
walaupun harus jatuh bangun hingga berkali-kali. Peribahasa ini banyak
dihubungkan dengan boneka Daruma yang menjadi symbol serta jimat semangat
pantang menyerah bagi orang Jepang. Boneka ini sejenis tumbling doll atau
boneka yang dibuat berat di bagian bawahnya sehingga jika didorong akan kembali
lagi ke posisinya semula. Ini menggambarkan sifat teguh dan pantang menyerah
oleh Bodhidharma saat bermeditasi, kemampuan untuk pulih setelah ditimpa
masalah serta pantang menyerah walau jatuh berkali-kali.
Seperti
yang dikatakan sebelumnya, boneka Daruma tidak memiliki mata. Ini dimaksudkan
agar ketika kita memohon sebuah harapan, kita akan menggambar sebuah mata yang
biasanya dimulai dari mata sebelah kiri. Mata yang sebelahnya lagi baru
digambar apabila harapan kita sebelumnya telah menjadi kenyataan.
Boneka Daruma ini
memiliki banyak fungsi, antara lain:
1.
Boneka
Daruma merupakan boneka yang paling identik pada masyarakat Jepang karena
setiap orang Jepang yang memiliki keinginan, pasti memiliki boneka Daruma.
2.
Boneka
Daruma menggambarkan harapan dan keinginan dari setiap pemiliknya karena setiap
harapan dan permohononan digambarkan dengan melukis mata kiri boneka Daruma.
3.
Boneka Daruma merupakan symbol keberuntungan
bagi masyarakat Jepang yang ingin bertanding seperti misalnya atlet maupun para
politisi yang bersaing. Tubuh boneka Daruma ditulis dengan huruf katsu yang
berarti menang.
4.
Boneka Daruma memberikan nilai positif bagi
masyarakat Jepang karena mengajarkan untuk selalu bersikap optimis dan pantang
menyerah.
Dari
paparan diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari
segalanya. Setiap kehidupan seseorang pasti ada pasang-surutnya, kadang diatas
kadang dibawah. Seorang manusia tidak pantas menyerah dan menangis ketika
mendapatkan duru kehidupan. Contohlah Bodhidharma yang kini digambarkan sebagai
boneka Daruma yang pantang menyerah, tidak pernah menangis, dan selalu bangkit
lagi walaupun telah terjatuh sekian kali.
Keep smiling.
Face the truth, be strong! Because the show must go on!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar