Sabtu, 29 Juni 2013

Daruma; Boneka yang Melambangkan Sikap Pantang Menyerah


Tulisan ini terinspirasi setelah saya membaca salah satu bab pada komik Doraemon. Bab itu menceritakan Doraemon yang mengeluarkan sebuah alat yang mampu mengembalikan barang-barang yang hilang. Nobita pun meminta barang-barangnya yang dulu alias mainannya ketika ia masih kecil. Lalu keluarlah boneka Daruma yang mengingatkannya pada sang nenek. Pada saat itu, nobita menangis karena terjatuh. Sang nenek yang baik hati pun keluar untuk melihat nobita (padahal waktu itu nenek sedang sakit) dan menggulingkan boneka Daruma tepat disamping Nobita.
Nah Nobita, Daruma hebat. Biarpun berkali-kali jatuh, tidak nangis dan berdiri lagi. Kalau Nobita seperti Daruma, nenek senang sekali. Meskipun jatuh dan jatuh lagi, bisa bangun sendiri. Jadi anak yang kuat. Nenek jadi tenang. Kata sang nenek. Nobita pun terharu Aku mau jadi Daruma. Aku janji nek Sesaat setelah itu, sang nenek pun meninggal dunia.

Daruma (だるま) adalah boneka sekaligus mainan asal Jepang berbentuk lonjong dengan bagian dalam yang kosong. Boneka ini tidak memiliki kaki maupun tangan serta mata yang memiliki bagian dasar yang bundar dan berat, sehingga memungkinkan boneka ini kembali berdiri tegak dengan bantuan bagian dasar yang berat itu apabila boneka ini dijatuhkan/dimiringkan ke salah satu sisinya. Boneka ini bisa dibilang sebagai perwujudan dari Bodhidharma, pendeta agama Budha pendiri aliran Zen yang berjambang serta mengenakan jubah berwarna merah yang sedang bermeditasi di depan tembok vihara Shaolin selama 9 tahun lamanya.
八起(nanakorobi yaoki) adalah salah satu peribahasa Jepang yang artinya: Tujuh kali jatuh, delapan kali bangun. Peribahasa ini mengisyaratkan kita agar tetap semangat dan pantang menyerah walaupun harus jatuh bangun hingga berkali-kali. Peribahasa ini banyak dihubungkan dengan boneka Daruma yang menjadi symbol serta jimat semangat pantang menyerah bagi orang Jepang. Boneka ini sejenis tumbling doll atau boneka yang dibuat berat di bagian bawahnya sehingga jika didorong akan kembali lagi ke posisinya semula. Ini menggambarkan sifat teguh dan pantang menyerah oleh Bodhidharma saat bermeditasi, kemampuan untuk pulih setelah ditimpa masalah serta pantang menyerah walau jatuh berkali-kali.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, boneka Daruma tidak memiliki mata. Ini dimaksudkan agar ketika kita memohon sebuah harapan, kita akan menggambar sebuah mata yang biasanya dimulai dari mata sebelah kiri. Mata yang sebelahnya lagi baru digambar apabila harapan kita sebelumnya telah menjadi kenyataan.
Boneka Daruma ini memiliki banyak fungsi, antara lain:
1.         Boneka Daruma merupakan boneka yang paling identik pada masyarakat Jepang karena setiap orang Jepang yang memiliki keinginan, pasti memiliki boneka Daruma.
2.       Boneka Daruma menggambarkan harapan dan keinginan dari setiap pemiliknya karena setiap harapan dan permohononan digambarkan dengan melukis mata kiri boneka Daruma.
3.       Boneka Daruma merupakan symbol keberuntungan bagi masyarakat Jepang yang ingin bertanding seperti misalnya atlet maupun para politisi yang bersaing. Tubuh boneka Daruma ditulis dengan huruf katsu yang berarti menang.
4.       Boneka Daruma memberikan nilai positif bagi masyarakat Jepang karena mengajarkan untuk selalu bersikap optimis dan pantang menyerah.
Dari paparan diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Setiap kehidupan seseorang pasti ada pasang-surutnya, kadang diatas kadang dibawah. Seorang manusia tidak pantas menyerah dan menangis ketika mendapatkan duru kehidupan. Contohlah Bodhidharma yang kini digambarkan sebagai boneka Daruma yang pantang menyerah, tidak pernah menangis, dan selalu bangkit lagi walaupun telah terjatuh sekian kali.
Keep smiling. Face the truth, be strong! Because the show must go on!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar